BAB I
PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang
Pada  zaman globalisasi dan canggih seperti sekarang ini, manusia dituntut  untuk lebih dapat berinovasi dan berkreasi untuk dapat tetap  mempertahankan eksistensinya dalam kehidupan, agar dapat menyesuaikan  pada keadaan zaman yang serba instan dan cenderung lebih praktis, dan  juga untuk tidak ketinggalan zaman tentunya. Manusia yang tidak dapat  menyesuaikan diri dengan keadaan zaman lambat laun akan tenggelam dan  terpuruk. Contohnya saja orang yang tidak dapat mengoperasikan komputer  akan kesulitan untuk menjalankan program kerjanya yang sudah 90%  menggunakan komputer. Ketika ada tenaga baru yang lebih mahir dan lebih  pandai untuk mengoperasikan komputer, maka orang yang tidak dapat  mengoperasikan komputer akan tergantikan posisinya. Dalam hal ini  kesempatan bekerja akan lebih sulit dan sangat kompetitif. Contoh  lainnya adalah persaingan dalam bidang perdagangan. Pengusaha yang tidak  dapat mengembangkan karyanya akan tertinggal dengan pengusaha lain yang  selalu kreatif dan inovatif dalam menciptakan produk-produk baru yang  dapat menarik minat dan perhatian masyarakat. Hal tersebut sangat  merugikan dalam dunia perdagangan. Gambaran yang sama tampak dalam  bidang pendidikan. Penekanannya lebih pada hafalan dan mencari satu  jawaban yang benar terhadap soal-soal yang diberikan. Proses-proses  pemikiran tinggi termasuk berpikir kreatif jarang dilatih. Hal ini tidak  hanya terjadi di Indonesia tetapi juga terjadi di negara-negara lain,  sebagaimana dinyatakan oleh Guilford (1950) dalam pidato pelantikannya  sebagai presiden dari American Psychological Association, bahwa:
Keluhan  yang paling banyak saya dengar mengenai lulusan perguruan tinggi kita  adalah bahwa mereka cukup mampu melakukan tugas-tugas yang diberikan  dengan menguasai teknik-teknik yang diajarkan, namun mereka tidak  berdaya jika dituntut memecahkan masalah yang memerlukan cara-cara yang  baru.
Guilford menekankan betapa penelitian dalam bidang kreativitas sangat kurang.
            Perhatian  utama terhadap kreativitas dan kesadaran akan pentingnya bagi dunia  ilmu pengetahuan datang dari bidang ilmu di luar psikologi.  Perusahaan-perusahaan besar sangat mengakui gagasan-gagasan baru yang  kreatif dan dapat dipertangungjawabkan kualitasnya. Begitu juga dengan  bidang lainnya seperti departemen pemerintahan yang terus mencari  bibit-bibit muda yang penuh dengan gagasan-gagasan cemerlang. 
            Lalu  apa artinya kreativitas itu sendiri, bagaimana ciri-ciri orang yang  kreatif, dan bagaimana mengembangkan kreativitas dalam diri seseorang  sampai saat ini belum menemukan jawaban dan titik terang. Dari berbagai  alasan tersebut maka penyusun tertarik untuk membahas dan mengkaji lebih  dalam mengenai pengertian kreativitas yang ditinjau dari beberapa sudut  pandang.
1.2              Batasan Masalah
Batasan masalah yang penyusun ambil dalam tulisan ini untuk lebih fokus terhadap apa yang akan dibahas adalah,
1. Apa definisi konsepsional atau pengertian kreativitas 4P?
2.    Apa definisi operasional dari kreativitas?
3.    Apa definisi kreativitas menurut Clark?
1.3              Tujuan Penulisan 
Adapun tujuan dari peulisan ini adalah,
1. Untuk mengetahui definisi konsepsional atau pengertian kreativitas 4P?
2.    Untuk mengetahui definisi operasional dari kreativitas?
3.    Untuk mengetahui definisi kreativitas menurut Clark?
1.4       Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan ini adalah,
1.    Dapat menambah wawasan mengenai kreativitas.
2.    Mengetahui pengertian atau definisi dari kreativitas itu sendiri dari berbagai sudut pandang.
3.    Mengetahui manfaat dari sikap kreatif dan inovatif pada diri kita.
4.    Memotivasi untuk menjadi orang yag kreatif.
2
BAB II
KREATIVITAS
          Pengertian kreativitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta atau daya cipta. Kreativitas dahulu dianggap sebagai ”anugrah yang ajaib”, yang hanya dimiliki oleh  segelintir  orang. Sekarang kita tahu bahwa kecerdasan merupakan anugrah ajaib yang  dimiliki semua orang.  Menguraikan kekuatan kecerdasan kreatif hanyalah  masalah memahami bagaimana melakukannya. Kreativitas bisa dimiliki  semua orang dengan membangun potensi kreatif dalam dirinya.
2.1 Definisi Konsepsional atau Pengertian Kreativitas 4P (Pribadi, Proses, Produk, dan Pendorong)
Salah  satu masalah yang kritis dalam meneliti, mengidentifikasi, dan  mengembangkan kreaivitas ialah bahwa ada begitu banyak definisi tentang  kreativitas. Akan tetapi, tidak ada satu definisi pun yang dapat  diterima secara universal. Mengingat kompleksitas dari konsep  kreativitas, agaknya hal ini tidak mungkin dan juga tidak perlu, karena  kreativitas dapat ditinjau dari berbagai aspek yang meskipun berkaitan,  tetapi penekanannya berbeda-beda. Definisi konsepsional adalah dari kata konsepsional yaitu hubungan antara konsep khusus yang akan diteliti. Istilah konsepsional adalah pengarah atau pedoman yang masih abstrak sehingga membutuhkan pelengkapnya yaitu definisi operasional.
Rhodes  (1961, dalam Isaksen, 1987) dalam menganalisis lebih dari 40 definisi  tentang kreativitas, menyimpulkan bahwa pada umumnya kreativitas  dirumuskan dalam istilah pribadi (person), proses (process), dan produk (product). Kreativitas dapat pula ditinjau dari kondisi pribadi dan lingkungan yang mendorong (press) individu ke perilaku kreatif. Rhodes menyebut keempat jenis definisi tentang kreatifitas ini sebagai Four P’s of Creativity: Person, Process, Product, Press. Berikut ini akan dijelaskan lebih dalam lagi mengenai definisi tentang kreativitas melalui pendekatan 4P tersebut. 
2.1.1         Definisi Pribadi (Person)
Definisi  kreativitas dari aspek pribadi banyak dikemukakan oleh beberapa pakar,  antara lain menurut Hulbeck (1945), tidakan kreatif muncul dari keunikan  keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya. Fokus  pada segi pribadi jelas pada definisi ini. Definisi mengenai kreativitas  yang lain diberikan oleh Sternberg (1988), yaitu kreativitas merupakan  titik pertemuan yang khas antara tiga atribut psikologis: intelegensi,  gaya kognitif, dan kepribadian atau motivasi. Bersama-sama ketiga segi  dari alam pikiran ini membantu memahami apa yang melatarbelakangi  individu yang kreatif. 
Intelegensi  meliputi kemampuan verbal, pemikiran lancar, perencanaan, parumusan  masalah, penyusunan strategi, keterampilan mengambil keputusan dan lain  lain. Gaya kognitif atau intelektual pribadi yang kreatif menunjukan  kelonggaran dari ketertarikan pada konvensi menciptakan aturan sendiri,  menyukai masalah yang tidak terlalu terstruktur, senang menulis,  merancang, dan lain-lain. Dimensi kpribadian  atau motivasi terdiri dari fleksibilitas, toleransi terhadap kedwiartian. Keuletan dalam menghadapi rintangan dan lain-lain.
Pengertian lain mengenai kreativitas, yaitu Kreativitas  adalah suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang baru, apakah suatu  gagasan atau suatu objek dalam suatu bentuk atau susunan yang baru  (Hurlock dalam Basuki, 2010). Sedangkan menurut Munandar (dalam Basuki,  2010) kreativitas adalah suatu proses yang tercermin dalam kelancaran,  kelenturan (fleksibilitas) dan originalitas dalam berfikir. Selanjutnya kreativitas  merupakan sifat pribadi seorang individu yang tercermin dari  kemampuannya untuk menciptakan sesuatu yang baru (Soemardjan dalam  Basuki, 2010).
Jadi,  dapat ditarik kesimpulan bahwa kreativitas dari aspek pribadi adalah  proses menghasilkan dan membuat suatu hal yang baru, berbeda, unik, dan  berarti dari intelegensi dan kemampuan pribadi yang dimiliki oleh  seseorang.
4
2.1.2         Definisi Proses (Process)
Definisi  proses yang terkenal adalah definisi Torrance (1988) tentang  kreativitas yang pada dasarnya menyerupai langkah-langkah dalam metode  ilmiah, yaitu:
1)      Sensing difficulties and problems
2)      Making guesses and formulating hypotheses about these deficiencies
3)      Evaluating ans testing the guesses and hypotheses
4)      Possibly revising and retesting them
5)      Communicating the result
Definisi Torrace ini merupakan seluruh proses kreatif dan ilmiah mulai dari menemukan masalah sampai dengan menyampaikan hasil.
            Menurut Graham Wallas (1926), kreativitas merupakan proses 5 tahap:
- Preparation (Persiapan) = Proses pengumpulan informasi dan menginvestasikan masalah.
 - Incubation (Pengendapan) = secara tidak sadar memikirkan problem
 - Intimation.
 - Ilumination (iluminasi) = menyadari cara-cara baru dalam memecahkan masalah.
 
e.       Verification (menguji) = mengimplementasikan temuan
            Jadi,  dapat ditarik kesimpulan bahwa definisi kreativitas berdasarkan aspek  proses adalah proses menemukan jalan keluar dari masalah yang sedang  dihadapi melalui beberpa tahapan ilmiah.
2.1.3         Definisi Produk (Product)
Definisi  yang berfokus pada produk kreatif menekankan orisinalitas, seperti  defisi dari Barron (1969) yang menyatakan bahwa “kreativitas adalah  kemamupan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang baru.”  Selanjutnya dijelaskan oleh Munandar (2002) definisi  produk kreativitas menekankan bahwa apa yang dihasilkan dari proses  kreativitas adalah sesuatu yang baru, orisinil, dan bermakna. 
5
Mengenali bakat, ciri pribadi, mendorong dengan motivasi, menyediakan  waktu  dan sarana prasarana, serta mempertunjukkan hasil karya guna menggugah  minat untuk berkreasi akan membuat individu terpacu untuk kreatif.  Selain itu, Stein (dalam Basuki, 2010) menyatakan bahwa suatu produk  baru dapat disebut karya kreatif jika mendapatkan pengakuan  (penghargaan) oleh masyarakat pada waktu tertentu.
Rogers (dalam Vernon, 1928) mengemukakan kriteria untuk produk kreatif ialah:
1.      Produk itu harus nyata 
2.      Produk itu harus baru
3.      Produk itu adalah hasil dari kualitas unik individu dalam interaksi dengan lingkungannya.
Ciri – ciri dari kreativitas itu sendiri adalah sebagai berikut :
- Dorongan ingin tahu besar.
 - Sering mengajukan pertanyaan yang baik.
 - Memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah.
 - Bebas dalam menyatakan pendapat.
 - Mempunyai rasa keindahan.
 - Menonjol dalam salah satu bidang seni.
 - Mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya, tidak mudah terpengaruh orang lain.
 - Memiliki rasa humor tinggi.
 - Daya imajinasi kuat.
 - Keaslian (orisinalitas) tinggi (tampak dalam ungkapan, gagasan, karangan, pemecahan masalah).
 - Dapat bekerja sendiri.
 - Kemampuan elaborasi (mengembangkan atau memerinci) suatu gagasan.
 - Selain itu ciri-ciri kreativitas dapat dilihat dari seseorang yang memiliki rasa ingin tahu (sense of curiosity), kebutuhan untuk berprestasi (need of achievement), dapat beradaptasi (adaptable) dan memiliki kemampuan menempuh resiko.
 
6
Jadi,  dapat ditarik kesimpulan bahwa kreativitas ditinjau dari aspek produk  adalah sesuatu yang baru dan orisinil yang dihadilkan oleh kemampuan  manusia dan mendapatkan pengakuan atau penghargaan dari orang-orang  lainnya.
2.1.4         Definisi Pendorong (Press)
Kategori keempat dari definisi dan pendekatan terhadap kreativitas menekankan faktor “Press”  atau dorongan, baik dorongan internal (dari diri sendiiri berupa  keinginan dan hasrat untuk mencipta atau besibuk diri secara kreatif)  maupun dorongan eksternal dari lingkungan sosial dan psikologis. Bakat  kreatif dapat berkembang dalam lingkungan yang mendukung, tetapi dapat  pula dihambat dalam lingkungan yang tidak mendukung. Banyak orang tua  yang kurang menghargai kegiatan kreatif anak mereka dan lebih  memprioritaskan pencapaian prestasi akademik yang tinggi dan memperoleh  rangking tinggi dalam kelasnya. Demikian pula guru meskipun menyadari  pentingnya perkembangan kreatifitas tetapi dengan kurikulum yang ketat  dan kelas dengan jumlah murid yang banyak maka tidak ada waktu bagi  pengembangan kreativitas.
Jadi,  dapat ditarik kesimpulan bahwa kreativitas dari aspek pendorong adalah  kemampun yang dihasilkan karena faktor yang datang dari dalam diri  individu tersebut maupun faktor yang datang dari luar. 
2.2       Definisi Oprasional Kreativitas
Selain memiliki definisi konsepsional, kreativitas juga memiliki definisi oprasional. Sedangkan  apa definisi operasional itu? Petunjuk atau cara kerja bagi peneliti  dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian, dan  operasional juga dapat menetukan apakah bahan masalah yang dapat  diteliti itu layak atau tidak untuk diteliti.
Definisi operasional kreatifitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk ciri – ciri aptitude maupun non aptitude, baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal – hal yang sudah ada, yang semuanya itu relative berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. 
7
Sedengkan  menurut Munandar (dalam Basuki, 2010), “Kreativitas merupakan kemampuan  yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan  originalitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi  (mengembangkan, memperkaya, memperinci suatu gagasan).”
2.3        Definisi Kreativitas menurut Clark
Definisi kreativitas menurut Clark adalah “Pengalaman  mengekpresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk  terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam, dan dengan  orang lain. (Clark Moustatis)”
Devinisi kreativitas menurut Clark berdasarkan hasil berbagai penelitian tentang spesialisasi belahan otak,mengemukakan : “Kreativitas  merupakan ekspresi tertinggi keterbakatan dan sifatnya terintegrasikan,  yaitu sintesa dari semua fungsi dasar manusia yaitu : berfikir, merasa,  menginderakan dan intuisi (basic function of thingking, feelings, sensing and intuiting)” (June 1961, Clark 1986).
8
BAB III
PENUTUP
3.1         Kesimpulan 
Berdasarkan  penjelasan dan pembahasan dalam tulisan ini mengenai kreatifitas, dapat  disimpulkan beberapa hal mengenai kreativitas, yaitu:
1.             Definisi kreativitas sangatlah banyak dan beraneka ragam karena dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang.
2.             Definisi konsepsional kreativitas dan definisi operasional kreativitas adalah dua hal yang saling melengkapi. Definisi  konsepsional adalah dari kata konsepsional yaitu hubungan antara konsep  khusus yang akan diteliti. Istilah konsepsional adalah pengarah atau  pedoman yang masih abstrak sehingga membutuhkan pelengkapnya yaitu  definisi operasional. 
3.             Secara  konsep, kreativitas dimunculkan dari suatu ide atau dasar pemikiran,  dan untuk dapat mewujudkan secara nyata dibutuhkan suatu petunjuk atau  cara kerja yang sering dikenal dengan operasional. 
4.             Kreativitas bisa dimiliki semua orang dengan membangun potensi kreatif dalam dirinya.
5.             Menurut seorang ahli, Clark, kreativitas adalah pengalaman  mengekpresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk  terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam, dan dengan  orang lain.
3.2         Saran
1.             Penulisan dan pengkajian mengenai kreativitas ini adalah telaah awal yang harus dikembangkan dan dilanjutkan lebih dalam lagi.
2.             Diharapkan  jiwa kreatif itu ada di setiap diri kita untuk melahirkan sesuatu yang  mempunyai nilai inovatif dan positif guna mewujudkan kehidupan yang  lebih baik.
3.             Menghargai setiap produk kreatif setiap individu karena kreativitas adalah sesuatu hal yang unik yang ada pada setiap individu.
________________________________________________________________________________
DAFTAR PUSTAKA
-          Craft, Anna. 2000. Membangun Kreativitas Anak. Depok: Inisiasi Press.
- Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat.
        Jakarta: Rineka Cipta.
-          Muhandar, Utami. 1977. Creativity and Education. Jakarta: Departemen   
       Pendidikan dan Kebudayaan.
- Pengembangan Kreativitas oleh DRS.A.M. Heru Basuki, M.Psi.
- Rogers, C. 1982. “Towards a Theory of Creativity.” Dalam P.E Vernon
        (Ed.), Creativity. Middlesex: Penguin Books.
- Rose, Colin dan Malcolm J. Nicholl. 2002. Accelerated Learning.
Bandung: Nuansa.
- Tim Redaksi.1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
-                     -             file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI.../Makalah_Kreativitas.pdf
      -         http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/02/definisi-konsepsional-dan-definisi kreativitas.
      -         http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/22/pengertian-kecerdasan-kreativitas-serta-perbedaannya.






0 komentar:
Posting Komentar